Westbike Messenger. ©2016 Merdeka.com
Merdeka.com - Dalam sebuah foto, lelaki itu menggendong tas ransel di pundak. Dia mengendarai sepeda model fixie. Sesekali dengan lihai, pria mengenakan helm itu mengayuh pedal sepedanya. Tangannya sigap memainkan stang sepeda ketika menyalip sebuah mobil di tengah kemacetan. Kakinya pun sigap mengerem dadakan.
Pemandangan pria bersepeda fixie, mountain bike dan trial ini memang belakangan marak di jalan-jalan Ibu Kota. Gayanya hampir sama, hampir semua ditemui membawa tas ransel. Mereka adalah Westbike Messenger, kurir antar barang dengan menggunakan sepeda.
Pemandangan pria bersepeda fixie, mountain bike dan trial ini memang belakangan marak di jalan-jalan Ibu Kota. Gayanya hampir sama, hampir semua ditemui membawa tas ransel. Mereka adalah Westbike Messenger, kurir antar barang dengan menggunakan sepeda.
Adalah Hendi Rahmat, orang pertama kali membawa ide itu buat mendirikan sebuah perusahaan jasa kurir khusus antar barang dengan menggunakan sepeda. Agar kecintaannya kepada sepeda fixie tetap terjaga, Hendi yang juga Founder Westbike Messenger Service ini pun mulai putar otak. Dia pun sibuk mempelajari dan mencari informasi untuk menjaga konsistensinya akan kecintaan kepada sepeda fixie.
Melihat sepeda bisa dijadikan ladang bisnis, Hendi pun memulai langkahnya untuk melakukan hal sama seperti dilakukan di Amerika dan Eropa khususnya. "Lalu saya lihat di luar negeri, Amerika dan Eropa khususnya, sebagian besar pemain fixie itu mereka kemudian berprofesi sebagai bike messenger," ujar Hendi saat berbincang dengan merdeka.com beberapa waktu lalu.
Berangkat dari ide memanfaatkan sepeda untuk mencari uang pun lalu diterapkan Hendi. Dia lantas mempelajari konsep peluang bisnis bisa dihasilkan dari sepeda. Apalagi hingga saat ini, macet menjadi hantu paling menakutkan jalan-jalan Jakarta. Berangkat dari ide itu pun Hendi mulai menjejakkan kakinya buat menjalani bisnis ini.
Adalah Hamzah Mutaqqien akrab disapa Jeje, teman sekaligus kurir pertama Westbike Messenger. Awal mulanya, jasa kurir sepeda ini hanya mengantarkan dokumen dan barang. Enam bulan kemudian Hendi pun mulai melihat peluang bisnis ini begitu menjanjikan. Dia pun kemudian menawarkan konsep ini kepada temannya.
"Sampai akhirnya saya bertemu dengan sahabat saya. Saya ceritakan idenya hingga akhirnya dia tertarik dan ikut mengembangkannya bersama saya dan komunitas ini, walaupun saat itu modalnya juga sangat minim," ujarnya.
Keseriusan Hendi buat menjajaki bisnis ini pun membuahkan hasil. Pada tahun 2104, orderan buat mengirim barang dengan menggunakan jasa Westbike Messenger pun banyak. Sehari kala itu bisa misa mencapai 50 sampai 70 order kiriman barang. Pelanggannya pun dari berbagai kalangan mulai dari pengusaha jualan online sampai industri rumahan.
Buat menjamah para pelanggan-nya pun, kurir sepeda diperbanyak. Tercatat hingga kini ada sekitar 17 orang kurir bergabung di Westbike Messenger. Sedangkan untuk harga, sebelum melakukan bisnis ini, Hendi sudah melakukan kajian terlebih dahulu. Buat antar barang sampai di tangan pelanggan butuh waktu 1 jam 50 menit.
"Untuk jenis paket jasa diantaranya, kita ada paket VIP dan VVIP. Perbedaannya, VIP itu tarifnya Rp 50 ribu dan sampai ke penerima di hari yang sama, sementara yang VVIP itu tarifnya Rp 100 ribu dan jaminan sampai dalam 2 jam setelah barang dijemput kurir untuk diantarkan ke tujuan," tutur Hendi. [arb]
source : merdeka
Komentar
Posting Komentar