Bagi yang pernah melewati Kota Jombang pasti sudah mengetahui monumen yang menjadi ikon utama kota ini yakni Ringin Contong. Bangunan yang berdiri dipersimpangan jalan kota santri "Jombang Beriman" ini, ternyata memiliki kisah unik tersendiri. Tidak banyak orang mengetahui keunikan dan sejarah pada bangunan yang sudah lama berdiri di kota Jombang.
Cerita legendaris tentang Ringin Contong secara turun-temurun tersebar dimasyarakat. Alkisah ketika terjadi pengejaran Kebokicak terhadap Surantanu dan Banteng Tracak Kencana yang akan digunakan sebagai tumbal terkait munculnya pageblug/wabah penyakit yang sulit disembuhkan di daerah padepokan Pancuran Cukir, Kebokicak berteduh di bawah pohon raksasa. Setelah melihat langsung pohon raksasa itu akhirnya tempat persinggahan tersebut dinamakan Ringin Contong.
Ringin Contong dalam budaya jawa memiliki makna beringin yang berbentuk kerucut. Memang pada masa itu bentuk dari pohon beringin ini mengerucut. Namun kini dengan bertambahnya usia pohon yang kian membesar dan memiliki daun serta ranting yang lebat, bentuk dari pohon ini pun membulat ke atas. Tetapi tetap saja warga jombang menyebutnya sebagai Ringin Contong.
Terdapat satu misteri yang meluas dimasyarakat sekitar. pertama pohon ini akan dipangkas, Sang Penebang tiba-tiba sakit keras dan menghadapi maut. Begitu pula rencana-rencana pemangkasan selanjutnya. Padahal mereka tidak bermaksud menebang, hanya memangkas untuk pemugaran taman. Sang penebang harus berpuasa selama 40 hari untuk ‘meminta izin’ kepada penunggu ringin conthong agar dibolehkan ‘meringkas’ pohon.
Disekitar Ringin contong terdapat Bangunan berbentuk menara air ini didirikan oleh Raden Adipati Arya Soeroadiningrt V pada 22 Februari 1910. Didalam area inilah terdapat dua pohon beringin yang sangat besar menjadi saru dengan menara air yang legendaris sebagai simbol pengayoman. Satu pohon beringin kunthing ditanam di depan pendapa, sedangkan satunya ditanam tepat di lokasi Ringin Contong sekarang.
Hal yang sangat menarik lainnya yakni Ringin Contong merupakan acuan titik nol jarak antar wilayah di kabupaten Jombang maupun antar kota dengan pusat kota santri ini. Ditetapkan sebagai acuan titik nol Jombang tanggal 20 September 1877. Kini ringin contong telah menjadi ikon kota pariwisata Jombang setelah penetapan pemilihan logo yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Jombang dengan mengadakan lomba design logo pada 2014 yang lalu.
Betapa bangganya masyarakat Jombang memiliki monumen Ringin Contong yang menjadi ikon kota seperti halnya dibeberapa kota lain yang memiliki ikon seperti di Kota Surabaya dengan ikon Tugu Pahlawan, di Jakarta memiliki ikon Tugu Monas yang kesemuanya itu wajib dilestarikan dan diperkenalkan kepada generasi muda.
source : travepelago
Komentar
Posting Komentar